SMA Santa Maria Monica

Sekilas sejarah Santa Maria Monica

Bermula dari pembicaraan para alumnus SGA Bruderan Purworejo pada saat reuni di Jakarta dan di Purworejo pada tahun 1985. Pokok pembicaraan mereka adalah tentang perjuangan merebut kemerdekaan dan usaha mengisi kemerdekaan sekarang ini.Pada akhirnya para alumnus sekolah guru tersebut sepakat untuk berbuat sesuatu bagi bangsa dan negara sesuai dengan ilmu dan profesi mereka.Keinginan luhur putra-putri daerah tersebut terwujud dengan berdirinya sekolah Katolik Santa Maria Monica yang berada dibawah naungan yayasan pendidikan Handayani.Sekolah Santa Maria Monica ini berdiri pada tanggal 15 Agustus 1985, yang mula-mula hanya memiliki 1 kelas TK dan menggunakan rumah BTN di JL. Mahoni 6 B1/6 perumahan Bekasi Jaya Indah.Pada tahun 1986, yayasan membuka SD Santa Maria Monica yang juga masih menggunakan rumah BTN di JL. Mahoni 5 B1/6 perumahan Bekasi Jaya Indah atau tepatnya dibelakang TK Monica.Hal tersebut dilakukan karena:

1. Permintaan orang tua murid TK.

1. Keinginan memberikan pendidikan yang bermutu bagi para lulusan TK Santa Maria Monica.

1. Masih kurangnya sekolah katolik pada saat itu. Seiring dengan perjalanan waktu, murid santa maria monica pun semakin bertambah, sehingga tidak lagi memungkinan untuk tetap menggunakan perumahan BTN sebagai kelas. Maka pada tahun 1987 dibangunlah gedung sekolahan Santa Maria Monica di JL. Karang Satria 1 KP.Cerewet, Bekasi. Bersamaan dengan itu dibukalah SMP yang juga menggunakan nama Santa Maria Monica.

Bangunan sekolah yang baru tersebut mula mula hanya terdiri dari 3 lokal kelas yang kemudian digunakan untuk TK. SD dan SMP.Setelah sekolah Santa Maria Monica berada di JL. Karang Satria, keberadaannya semakin dikenal masyarakat luas, dan pendidikan yang diberikannyapun semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat pada sekolah tersebut. Hal initerbukti dengan bertambahnya siswa Santa Maria Monica dari tahun ke tahun.Seiring dengan bertambahnya jumlah siswa ruang-ruang belajarnya juga semakin bertambah. Pada saat ini St. Maria Monica telah memiliki lebih dari 40 kelas lokal. Perkembangan sekolah St. Maria Monica sampai diusia 24 ini semakin mantap, baik sarana, prasarana, maupun mutu pendidikannya.Terbukti dengan diperolehnya akreditasi sekolah dari Depdikbud dengan status DI-SAMAKAN untuk, SD, SMP dan SMA. 

 Sumber : http://stmaria-monica.sch.id/index.php/ct-menu-item-43/668-article-1

Saya tidak dapat menemukan sejarah singkat SMA Monica,bahkan di wikipedia.
Tapi setau saya,berdasarkan buku kenangan 24 tahun yayasan pendidikan handayani SMA saya ini ada sejak tahun 1998.

Info lebih lanjut :
Facebook SMA Santa Maria Monica
Twitter SMA Santa Maria Monica

Sekarang saya ingin berbagi cerita dan pendapat saya mengenai SMA saya ini..
Tulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran/perspektif dari sudut pandang saya kepada adik-adik yang mungkin sedang mencari sekolah untuk jenjang SMA.

Saya SD,SMP dan SMA disekolah yang sama (Karena malas pindah dan malas belajar). Ya,saya bersekolah di salah satu sekolah Katholik di Bekasi. Tapi saya akan fokus tentang SMA saya saja.

Saya memberanikan diri mencoba menulis tentang asal SMA saya, tau kenapa?
Pertama, karena saya ingin belajar membuat blog. Kedua, karena sangat sedikit informasi yang ada tentang sekolah saya ini. Sepertinya para alumni (senior saya), kurang tertarik untuk menceritakan kisah/pendapat mereka selama bersekolah.
Alumninya pun hanya 1 orang yang pernah menulis pengalamannya (Baca disini).

Mungkin lebih baik saya kategorikan saja hal yang ingin saya bahas :

1.Kedisiplinan
Sekolah saya cukup baik untuk hal kedisiplinan.
Sekolah kami hampir selalu tepat waktu dalam kegiatan belajar mengajar, baik guru maupun murid berusaha untuk tidak terlambat.
Siswa yang terlambat datang akan mendapat hukuman (mengabsen ke kelas-kelas,katanya dulu juga pernah membersihkan WC) dan terlambat bagi kami adalah hal yang memalukan (ini serius).
Murid-murid berseragam rapih (memakai ikat pinggang,baju masuk kedalam celana,memakai kaos kaki,sepatu hitam,dll). Kami juga menggunakan bahasa yang sopan disekolah (walau kadang beberapa anak juga tidak menggunakan bahasa yang baik).

2.Biaya
Sekolah kami bisa dibilang bukan sekolah mahal untuk ukuran sekolah swasta.
Dulu saat saya baru masuk SMA, SPP saya 255rb/bulan, ketika saya lulus,SPP saya sekitar 355rb/bulan. Pada saat itu sekolah tetangga (you know which one)  SPP nya 600rb/bulan.

Disamping itu sekolah kami juga "memiliki hati" dalam menangani siswa yang SPP-nya nunggak.
Mereka tetap membiarkan murid yang bersangkutan bersekolah seperti biasa walaupun murid tersebut belum membayar SPP beberapa bulan.
Dulu saya memiliki teman yang sering menunggak lebih dari 2 bulan. Bahkan suatu semester pernah sampai 5 bulan. Tidak ada perlakuan dari pihak sekolah ataupun pihak guru yang mendiskreditkan murid yang menunggak SPP.
Saya sendiri biasanya nunggak 2 sampai 3 bulan (contoh yang tidak baik). Alasannya karena malas minta/mengingatkan orangtua. Sampai akhirnya sekolah memberikan catatan/note tunggakan SPP,barulah saya minta orangtua untuk segera membayar. Mungkin alasan teman saya juga sama seperti saya.

3.Kualitas
Dengan logika,barang bagus pasti harganya mahal,tapi barang mahal belum tentu bagus..
Ya, kalau boleh jujur memang sudah sewajarnya kami tidak bisa melakukan banyak praktikum yang menghabiskan banyak dana. Mungkin jika ada sumbangan dana dari luar akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

3.1 Lomba-Lomba
SMA saya jarang sekali mengikuti lomba,jangankan ikut lomba Matematika dan Sains Nasional seperti OSN,mengikuti lomba sains yang di adakan sekolah lain pun sangat jarang.
SMA saya lebih tertarik mengikuti lomba yang sifatnya olahraga,futsal misalnya..
Dulu pernah 1 kali sekolah saya mengikuti lomba Kimia saat saya kelas 11. Mungkin juga karena terbentur biaya. Padahal dulu saya dan teman-teman mau saja kalau harus membayar untuk itu,tapi kami juga salah karena kurang proaktif untuk mengajak sekolah ikut lomba.

3.2 Guru
Guru saya ada 17orang (kalau tidak salah terakhir saya sekolah segitu).
Setau saya guru kami tidak pernah dapat pelatihan (kecuali dari dinas).
Saya sebetulnya prihatin dengan keadaan ini.. Para guru tidak bisa menaikkan kualitas mengajar. Ditambah lagi kebanyakan gaptek. Sering kali saya lihat di kantor guru,mereka hanya membuka Facebook saja. Tapi guru kami sangat disiplin,selalu masuk tepat waktu dan memberi tugas bila berhalangan hadir.

3.3 Potensi Murid
Ini juga salah satu yang kurang dimanfaatkan dengan baik. Mungkin karena tidak terlalu banyak yang memiliki kemampuan lebih seperti menggambar,bermain musik,menyanyi,dsb.

3.4 Fasilitas
Untuk fasilitas saya bisa katakan SMA saya cukup baik. Ruang kelas cukup nyaman walaupun tanpa AC. Lab kimia kami juga cukup lengkap,walau sayangnya jarang digunakan (1 semester max 2x praktikum). Tidak heran kami selalu mendapat akreditasi A.

Menurut saya hal yang kurang adalah metode pengajaran kurang modern. Sekolah kami masih mencatat dengan papan tulis,sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi sangat lambat.
Guru tidak bisa menjelaskan sebelum catatan di papan tulis selesai. Ini yang baru saya sadari ketika kuliah. Kalau boleh saran sebaiknya kegiatan belajar mengajar menggunakan proyektor saja,sehingga dikelas dapat langsung menjelaskan dari slide. Dan slide tersebut di unduh di web sekolah atau web guru yang bersangkutan agar murid bisa belajar di rumah.

Namun secara keseluruhan saya bisa bilang cukup bagus dari segi ini.

3.5 Motivasi
Saya bertanya kepada teman-teman saya yang berbeda sekolah (dan SMA Negeri): "Kok di sekolah lo bisa pada semangat masuk PTN favorit si?"
Singkat cerita motivasi bukan dari sekolah.. Tapi dari teman-teman sekolah (dulu saya pikir orang-orang begitu semangat karena motivasi dari sekolahnya,ternyata salah.. Haha).
Tapi apapun keputusan teman saya pada akhir sekolah saya tetap hargai (Baca disini).
Untuk mengenalkan Universitas biasanya Perguruan Tinggi Swasta datang ke sekolah kami untuk presentasi dari segi kualitas dan biaya.
Kami juga pernah mengunjungi Universitas Bunda Mulia (UBM) untuk melihat lihat dan mengenal kehidupan kampus lebih dalam.
Tapi kami tidak pernah mengunjungi Perguruan Tinggi Negeri seperti UI,ITB,UNPAD,UNJ,UNDIP,dll.
Sekali lagi dugaan saya karena biaya. Padahal saya yakin orangtua murid sebenarnya mampu membayar lebih untuk kegiatan kunjungan Universitas,tapi (mungkin) kerelaannya yang kurang. Haha

4. Lain-Lain
Teman saya ketika sekolah dulu orangnya lucu-lucu,mereka pandai bercanda namun tidak menyinggung siapapun. Untuk yang wanita juga baik-baik,tidak ada yang berkata kasar.
Sekolah saya sangat bersih,karena petugas kebersihan disana rajin membersihkan sebelum masuk dan setelah KBM selesai. Mereka juga ramah-ramah dan mau begaul dengan siswa.
Mereka juga mengurusi parkir kendaraan motor kami. Setiap hari mereka bersedia untuk membereskan motor-motor yang diparkir sembarangan.
Menurut saya mereka sekali-sekali layak diapresiasi (misalnya ketika upacara berlangsung).

Apa yang saya tulis berdasarkan pengalaman saya selama 3 tahun bersekolah disana dan pendapat/pengamatan saya.
Semoga apa yang saya tulis tidak menyakiti hati siapapun dan bisa menjadi semangat untuk menjadi lebih baik lagi.

GOOD LUCK