Tulisan ini berawal dari kemarahan saya melihat tingkah laku anak Kos di tempat saya.
Saya sudah pindah tempat kos,tidak lagi di Tubagus Ismail,walaupun masih dekat searah dengan kos lama (Tambah Jauh).
Memang sekarang kos saya lebih mahal dibanding dengan kos saya yang lama (jika hanya dilihat dari harga),tapi disini lebih worth jika dibandingkan fasilitasnya.
Ga heran disini banyak penghuni kos yang bisa dibilang cukup kaya atau bahkan kaya karena sehari-hari beberapa mereka kemana-mana naik mobil,dan sisanya naik motor. Walau ada juga 1 orang yang naik sepeda.
Saya cukup senang masak. (Coba2 aja,kadang lumayan berhasil,kadang gagal alias tidak enak).
Jadi saya suka sekali memperhatikan isi kulkas (kebiasaan sejak di rumah).
Sudah lebih dari 1 tahun Kos disini dan saya sering tertegun melihat kelakuan penghuni kos yang suka membeli bahan makanan,kemudian hanya untuk dibiarkan membusuk beberapa bulan kemudian.
Saturday, March 21, 2015
Menggelikannya Propaganda Mahasiswa Sekarang
Tadinya gw pikir orang2 yang masuk kategori miskin di Indonesia itu yang ga punya rumah (paling bagus ngontrak),yang ga punya kendaraan (kalaupun punya motor butut yang ga kuat laju jauh),yang duitnya pas2an untuk makan 2 atau 1 kali sehari atau bahkan ga tau bisa makan atau ga besok,dll..
Tapi ternyata menurut pandangan (kebanyakan) Mahasiswa (yang aktivis barangkali),rakyat miskin itu yang akan menderita saat harus bayar pajak lebih untuk rumahnya,yang tersiksa harus bayar lebih untuk beli BBM,yang setiap hari akan menggerutu karna harga daging makin mahal,yang terbebani karna harus bayar tol lebih mahal,dan yang merasa terzolimi karena harus bayar lebih mahal ongkos kereta jarak jauh.
Padahal ada Mahasiswa yang dengan tega mengambil beasiswa (yang butuh SURAT KETERANGAN TIDAK MAMPU) padahal dia masih mampu.
Tapi ternyata menurut pandangan (kebanyakan) Mahasiswa (yang aktivis barangkali),rakyat miskin itu yang akan menderita saat harus bayar pajak lebih untuk rumahnya,yang tersiksa harus bayar lebih untuk beli BBM,yang setiap hari akan menggerutu karna harga daging makin mahal,yang terbebani karna harus bayar tol lebih mahal,dan yang merasa terzolimi karena harus bayar lebih mahal ongkos kereta jarak jauh.
Padahal ada Mahasiswa yang dengan tega mengambil beasiswa (yang butuh SURAT KETERANGAN TIDAK MAMPU) padahal dia masih mampu.
Subscribe to:
Posts (Atom)