Saya rasa hampir seluruh rakyat Indonesia pasti sudah tau siapa saja mereka.
Berbagai dukunganpun mulai muncul untuk kedua calon tersebut dari berbagai daerah dan berbagai kalangan.
Perdebatan tentang siapa yang lebih baik diantara keduanya untuk memimpin negeri ini sebagai Presiden pun semakin banyak ditelevisi dan terutama di media sosial..
Ada yang mengutarakan pendapatnya dengan bijak,tapi tidak sedikit pula yang malah melakukan kampanye hitam kepada lawan pilihannya.
Saya sendiri sebenarnya tidak mau menulis tentang masalah pilpres ini,tetapi pak Anies Baswedan mungkin ada benarnya bahwa orang-orang baik kalah dalam politik karena kita hanya diam,
Alasan lain karena dosen dan teman-teman saya sudah menyatakan dukungannya kepada salah satu calon bahkan sebelum mereka tau siapa cawapresnya,bahkan sebelum visi-misi kedua calon dibuka ke publik.
Mungkin kalian pernah membaca tulisan : "Saya Mahasiswa (kadang Alumni) ITB,tidak memilih Capres X". Tulisan ini muncul tidak lama setelah pemilihan leglislatif lalu. Belum ada visi-misi,tapi sudah memutuskan tidak memilih.
Menurut saya pribadi,itu adalah tindakan yang tidak bijak..
Saya sendiri walaupun sudah memiliki pilihan sementara,masih menunggu debat capres-cawapres untuk mengetahui apakah visi-misi mereka benar-benar mereka pahami betul atau hanya dibuatkan oleh tim sukses.
Kita bisa tahu apakah seseorang benar-benar tulus atau tidak dalam mengatakan sesuatu dari cara dia berbicara (ekspresi,nada bicara,gestur tubuh,dsb).
Menurut saya Jokowi adalah sosok yang mau mendengar,merakyat,jujur (tidak korupsi),mau bekerja.
Sedangkan Prabowo adalah sosok yang pintar menilai orang,bisa berpidato yang menyemangati,dan disiplin.
Saya kurang setuju kalau prabowo dibilang tegas,karena orang-orang yang menjabat sebagai alat pengamanan negara (TNI dan Polisi) itu menuruti atasannya,tidak bisa bilang TIDAK pada suatu perintah.
Karena itu kalau hanya karna mantan TNI,menurut saya tidak bisa dibilang tegas.
Beliapun tidak pernah menjabat sebagai pemimpin publik (sipil),karena itu tidak pernah terbukti bahwa beliau tegas.
Saya juga tidak setuju kalau Jokowi dibilang pencitraan,karena sepanjang dia menjabat (Jakarta) (mungkin juga Solo) memang selalu diliput media apa yang dia kerjakan,tidak seperti pejabat lain yang hanya diliput prestasinya ketika menjelang pemilihan umum.
Saya setengah setuju kalau ada anggapan masyarakat yang bilang Jokowi adalah capres boneka,karena dari yang terlihat Jokowi memang terlihat menuruti apa saran bu Mega. Lalu mengapa hanya setengah setuju? Karena dia tidak pernah korupsi atau melakukan hal buruk selama menjabat,artinya hanya hal-hal baik saja yang Jokowi turuti dari Bu Mega.
Jokowi juga adalah seorang manusia,bagaimana mungkin ada manusia yang benar2 menjadi budak/boneka manusia lainnya.. Saya rasa bangsa Indonesia hatinya sudah banyak yang mati karena menganggap ada orang yang benar2 bisa dikendalikan oleh orang lain.
Dilain sisi saya juga memiliki kekhawatiran tentang keduanya jika menjabat.
Jika pak Jokowi menjabat,saya tidak tau bagaimana Jokowi akan berkomunikasi dengan Negara luar,karena menurut pantauan saya hampir 2 tahun ini dari video youtube Pemprov DKI (disini) Bahasa Inggris pak Jokowi cukup jelek (saya juga sih sebenarnya). Saya sependapat dengan pak Prabowo bahwa kita tidak boleh diinjak-injak oleh asing,tapi bukan berarti kita anti asing.
Selain itu menurut saya JK adalah orang yang tidak bisa menjadi wakil.. Dia adalah tipe orang yang harus menjadi atasan karena suka mengambil keputusan sendiri (menurut saya).
Sedangkan jika pak Prabowo menjabat,saya khawatir dengan politik dagang sapi (bagi-bagi kursi menteri) yang dilakukannya.Disebut dagang sapi karena biasanya menteri yang menjabat akan menjadi sapi perah partainya (ini rahasia umum menurut para pengamat).
10tahun kepemimpinan SBY,bangsa Indonesia sepakat bahwa politik dagang sapi tidak efisien dan tidak dapat menyelesaikan permasalahan bangsa.
Artinya kita akan melanjutkan cara ini 5tahun kedepan jika Prabowo terpilih. Bahkan Prabowo akan menetapkan Aburizal Bakrie sebagai menteri utama (Tidak ada kejelasan apa makna menteri utama ini dan apa saja tugasnya,bahkan menurut Mahfud MD jabatan seperti ini tidak ada),tapi saya rasa janji ini tidak mungkin bercanda.
Tapi saya pikir ARB akan memanfaatkan ini untuk melunasi hutang-hutangnya. Saya tidak tau berapa hutang dia karena Lapindo,tapi hutang lahan Bakrie Land kepada Pemprov DKI Jakarta saja mencapai 53,5Hektare.
Dengan hitungan kasar harga tanah di Jakarta 5jt rupiah saja/meter persegi,maka hutang ARB kepada Pemprov DKI mencapai lebih dari 2,5Triliun Rupiah.
Kalau saya jadi ARB dengan hutang sebanyak itu,saya harusnya bekerja lebih keras di perusahaan saya supaya bisa membayar hutang tersebut ditambah dengan hutang Lapindo,bukannya malah ingin menjadi menteri apalagi menjadi Presiden.
Setelah menimbang-nimbang dengan berbagai pertimbangan,saya merasa alasan paling tepat mendukung suatu capres adalah melihat rekam jejaknya.
Saya tidak ingin membahas cawapres dari keduanya,karena kalau anda tau tugas wakil adalah mendukung program atasan,yang perlu anda nilai hanyalah "apakah wakilnya mau bekerja?"
Dan saya kira kedua wakil dari capres tersebut adalah orang yang mau bekerja.
Untuk itu saya pilih Jokowi dan Jusuf Kalla..
Mungkin banyak orang yang tidak ingin memilih Jokowi karena dianggap beliau ingkar janji.
Tapi kalau saya pribadi ingkar janji masalah lama jabatan bukanlah masalah,bagi saya lebih penting apakah orang tersebut bisa membawa perubahan yang lebih baik atau tidak bagi bangsa ini..
Dengan melihat rekam jejak (track record) Jokowi 7 tahun di Solo dan 2 tahun di Jakarta,juga ketegasannya dalam mengambil keputusan setelah mengetahui permasalahan yang ada,saya rasa dia bisa menjadikan Indonesia lebih baik lagi.
Alasan saya juga tidak lebih memilih Prabowo untuk saat ini adalah karena kuda-kuda beliau.
Mungkin kalian sudah tau kalau Prabowo memiliki lebih dari 60kuda dengan harga per-ekornya mencapai 3Miliar rupiah.
Apa menurut kalian pejabat yang punya 60mobil mewah dengan harga satu mobilnya 1Miliar Rupiah bisa mengerti penderitaan rakyat kecil?
Sekarang kalian punya calon presiden yang punya lebih dari 60 kendaraan yang harga satuannya lebih dari 1Miliar,dan belum lagi biaya perawatan kuda-kuda tersebut yang pastinya sangat mahal.
Tapi tentu saja pilihan saya sekarang masih bisa berubah tergantung debat kedua kandidat ini,dan siapa tau saja Prabowo tiba-tiba menjual kuda-kudanya keluar negeri (kalau kedalam negeri sama saja bohong),dan uangnya digunakan untuk membantu rakyat miskin.
Ada yang mengutarakan pendapatnya dengan bijak,tapi tidak sedikit pula yang malah melakukan kampanye hitam kepada lawan pilihannya.
Saya sendiri sebenarnya tidak mau menulis tentang masalah pilpres ini,tetapi pak Anies Baswedan mungkin ada benarnya bahwa orang-orang baik kalah dalam politik karena kita hanya diam,
Alasan lain karena dosen dan teman-teman saya sudah menyatakan dukungannya kepada salah satu calon bahkan sebelum mereka tau siapa cawapresnya,bahkan sebelum visi-misi kedua calon dibuka ke publik.
Mungkin kalian pernah membaca tulisan : "Saya Mahasiswa (kadang Alumni) ITB,tidak memilih Capres X". Tulisan ini muncul tidak lama setelah pemilihan leglislatif lalu. Belum ada visi-misi,tapi sudah memutuskan tidak memilih.
Menurut saya pribadi,itu adalah tindakan yang tidak bijak..
Kita bisa tahu apakah seseorang benar-benar tulus atau tidak dalam mengatakan sesuatu dari cara dia berbicara (ekspresi,nada bicara,gestur tubuh,dsb).
Menurut saya Jokowi adalah sosok yang mau mendengar,merakyat,jujur (tidak korupsi),mau bekerja.
Sedangkan Prabowo adalah sosok yang pintar menilai orang,bisa berpidato yang menyemangati,dan disiplin.
Saya kurang setuju kalau prabowo dibilang tegas,karena orang-orang yang menjabat sebagai alat pengamanan negara (TNI dan Polisi) itu menuruti atasannya,tidak bisa bilang TIDAK pada suatu perintah.
Karena itu kalau hanya karna mantan TNI,menurut saya tidak bisa dibilang tegas.
Beliapun tidak pernah menjabat sebagai pemimpin publik (sipil),karena itu tidak pernah terbukti bahwa beliau tegas.
Saya juga tidak setuju kalau Jokowi dibilang pencitraan,karena sepanjang dia menjabat (Jakarta) (mungkin juga Solo) memang selalu diliput media apa yang dia kerjakan,tidak seperti pejabat lain yang hanya diliput prestasinya ketika menjelang pemilihan umum.
Saya setengah setuju kalau ada anggapan masyarakat yang bilang Jokowi adalah capres boneka,karena dari yang terlihat Jokowi memang terlihat menuruti apa saran bu Mega. Lalu mengapa hanya setengah setuju? Karena dia tidak pernah korupsi atau melakukan hal buruk selama menjabat,artinya hanya hal-hal baik saja yang Jokowi turuti dari Bu Mega.
Jokowi juga adalah seorang manusia,bagaimana mungkin ada manusia yang benar2 menjadi budak/boneka manusia lainnya.. Saya rasa bangsa Indonesia hatinya sudah banyak yang mati karena menganggap ada orang yang benar2 bisa dikendalikan oleh orang lain.
Dilain sisi saya juga memiliki kekhawatiran tentang keduanya jika menjabat.
Jika pak Jokowi menjabat,saya tidak tau bagaimana Jokowi akan berkomunikasi dengan Negara luar,karena menurut pantauan saya hampir 2 tahun ini dari video youtube Pemprov DKI (disini) Bahasa Inggris pak Jokowi cukup jelek (saya juga sih sebenarnya). Saya sependapat dengan pak Prabowo bahwa kita tidak boleh diinjak-injak oleh asing,tapi bukan berarti kita anti asing.
Selain itu menurut saya JK adalah orang yang tidak bisa menjadi wakil.. Dia adalah tipe orang yang harus menjadi atasan karena suka mengambil keputusan sendiri (menurut saya).
Sedangkan jika pak Prabowo menjabat,saya khawatir dengan politik dagang sapi (bagi-bagi kursi menteri) yang dilakukannya.Disebut dagang sapi karena biasanya menteri yang menjabat akan menjadi sapi perah partainya (ini rahasia umum menurut para pengamat).
10tahun kepemimpinan SBY,bangsa Indonesia sepakat bahwa politik dagang sapi tidak efisien dan tidak dapat menyelesaikan permasalahan bangsa.
Artinya kita akan melanjutkan cara ini 5tahun kedepan jika Prabowo terpilih. Bahkan Prabowo akan menetapkan Aburizal Bakrie sebagai menteri utama (Tidak ada kejelasan apa makna menteri utama ini dan apa saja tugasnya,bahkan menurut Mahfud MD jabatan seperti ini tidak ada),tapi saya rasa janji ini tidak mungkin bercanda.
Tapi saya pikir ARB akan memanfaatkan ini untuk melunasi hutang-hutangnya. Saya tidak tau berapa hutang dia karena Lapindo,tapi hutang lahan Bakrie Land kepada Pemprov DKI Jakarta saja mencapai 53,5Hektare.
Dengan hitungan kasar harga tanah di Jakarta 5jt rupiah saja/meter persegi,maka hutang ARB kepada Pemprov DKI mencapai lebih dari 2,5Triliun Rupiah.
Kalau saya jadi ARB dengan hutang sebanyak itu,saya harusnya bekerja lebih keras di perusahaan saya supaya bisa membayar hutang tersebut ditambah dengan hutang Lapindo,bukannya malah ingin menjadi menteri apalagi menjadi Presiden.
Setelah menimbang-nimbang dengan berbagai pertimbangan,saya merasa alasan paling tepat mendukung suatu capres adalah melihat rekam jejaknya.
Saya tidak ingin membahas cawapres dari keduanya,karena kalau anda tau tugas wakil adalah mendukung program atasan,yang perlu anda nilai hanyalah "apakah wakilnya mau bekerja?"
Dan saya kira kedua wakil dari capres tersebut adalah orang yang mau bekerja.
Untuk itu saya pilih Jokowi dan Jusuf Kalla..
Mungkin banyak orang yang tidak ingin memilih Jokowi karena dianggap beliau ingkar janji.
Tapi kalau saya pribadi ingkar janji masalah lama jabatan bukanlah masalah,bagi saya lebih penting apakah orang tersebut bisa membawa perubahan yang lebih baik atau tidak bagi bangsa ini..
Dengan melihat rekam jejak (track record) Jokowi 7 tahun di Solo dan 2 tahun di Jakarta,juga ketegasannya dalam mengambil keputusan setelah mengetahui permasalahan yang ada,saya rasa dia bisa menjadikan Indonesia lebih baik lagi.
Alasan saya juga tidak lebih memilih Prabowo untuk saat ini adalah karena kuda-kuda beliau.
Mungkin kalian sudah tau kalau Prabowo memiliki lebih dari 60kuda dengan harga per-ekornya mencapai 3Miliar rupiah.
Apa menurut kalian pejabat yang punya 60mobil mewah dengan harga satu mobilnya 1Miliar Rupiah bisa mengerti penderitaan rakyat kecil?
Sekarang kalian punya calon presiden yang punya lebih dari 60 kendaraan yang harga satuannya lebih dari 1Miliar,dan belum lagi biaya perawatan kuda-kuda tersebut yang pastinya sangat mahal.
Tapi tentu saja pilihan saya sekarang masih bisa berubah tergantung debat kedua kandidat ini,dan siapa tau saja Prabowo tiba-tiba menjual kuda-kudanya keluar negeri (kalau kedalam negeri sama saja bohong),dan uangnya digunakan untuk membantu rakyat miskin.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah meluangkan waktu untuk membaca.
Tuliskan pendapat anda disini